Marhaban wa Ahlan wa syahlan bi hudurikum

Selamat datang dan terima kasih atas kunjungannya, Jazakumullah khairan katsiran

"لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًۭ

Sabtu, 27 November 2010

DINAMIKA PESANTREN DI INDONESIA

DINAMIKA PESANTREN DI INDONESIA
A.     Pengertian Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam (tafaqquh fiddin) dengan menekankan moral agama Islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari­ hari.
Secara etimologi, istilah pesantren berasal dari kata "santri" , yang dengan awalan pe- dan akhiran -an berarti tempat tinggal para santri. Kata "santri" juga merupakan penggabungan antara suku kata sant (manusia baik) dan tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat diartikan sebagai tempat mendidik manusia yang baik.[1] Sementara, Dhofier menyebutkan bahwa menurut Profesor Johns, istilah "santri" berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji, sedang C C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci Agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu pengetahuan.[2] Dengan kata lain, istilah santri mempunyai pengertian seorang murid yang belajar buku-buku suci/ilmu-ilmu pengetahuan Agama Islam. Dengan demikian,pesantren dipahami sebagai tempat
berlangsungnya interaksi guru­ murid, kyai-santri dalam intensitas yang relatif permanen dalam rangka transferisasi ilmu-ilmu keislaman.
Dalam hubungan dengan usaha pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah (Departemen Agama), pengertian yang lazim dipergunakan untuk pesantren adalah sebagai berikut:
Pertama, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara non-klasikal (sistem Bandongan dan Sorogan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama  besar sejak abad pertengahan, (Sistem Bandongan dan Sorongan) dimana seorang kyai mengajar santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan, sedang para santri biasanya tinggal dalam  pondok/asrama dalam lingkungan pesantren tersebut.
Kedua, pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut diatas tetapi para santrinya tidak disediakan pondokan di kompleks pesantren, namun tinggal tersebar di seluruh penjuru desa sekeliling pesantren tersebut (Santri kalong), dimana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan dengan sistem wetonan, para santri berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu
(umpama tiap hari jum'at, ahad, selasa atau tiap-tiap waktu shalat dan sebagainya).
Ketiga,      pondok pesantren dewasa ini adalah gabungan antara sistem pondok dan pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran agama Islam dengan sistem bandongan, sorogan atau wetonan dengan disediakan pondokan untuk para santri yang berasal dari jauh dan juga menerima santri kalong, yang dalam istilah pendidiÿÿn modernrtemenuhi kriteria pendidikan non formal serta menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka kejuruan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing.[1]
Pesantren atau pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang cukup unik karen memiliki elemen dan karakteristik yang berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya. Elemen-elemen Islam yang paling pokok, yaitu: pondok atau tempat tinggal para santri, masjid, kitab-kitab klasik, kyai dan santri. [2] Kelima elemen inilah yang menjadi persyaratan terbentuknya sebuah pcsantren, dan masing-masing elemen tersebut saling terkait satu sama dengan lain untuk tercapainya tujuan pesantren , khususnya, dan tujuan pendidikan Islam, pada umumnya, yaitu membentuk pribadi muslim seutuhnya (insan kamil). Adapun yang dimaksud dengan pribadi muslim seutuhnya adalah pribadi ideal meliputi aspek individual dan sosial, aspek intelektual dan moral, serta aspek
material dan spiritual. Sementara, karakteristik pesantren muncul sebagai implikasi dari penyelenggaraan pendidikan yang berlandaskan pada keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian (menolong diri sendiri dan sesama), ukhuwwah diniyyah dan islamiyyah dan kebebasan. Dalam pendidikan yang seperti itulah terjalin jiwa yang kuat, yang sangat menentukan falsafah hidup para santri.[1]
Penyelenggaraan pendidikan pesantren berbentuk asrama yang merupakan komunitas tersendiri dibawah pimpinan kyai atau ulama, dibantu seorang atau beberapa ustadz (pengajar) yang hidup ditengah-tengah para santri dengan masjid atau surau sebagai pusat peribadatan, gedung-gedung sekolah atau ruang-ruang belajar sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar serta pondok-pondok sebagai tempat tinggal para santri. Kegiatan pendidikannya pun diselenggarakan menurut aturan pesantren itu sendiri dan didasarkan atas prinsip keagamaaan. Selain itu, pendidikan dan pengajaran agaman Islam tersebut diberikan dengan metode khas yang hanya dimiliki oleh pesantren, yaitu;
Rundongan atau Wetonan adalah metode pengajaran dimana santri mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kyai yang membacakan kitab tertentu, sementara santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan-catatan. Disebut dengan istilah Wetonan, berasal dari kata wektu (istilah jawa untuk kata: waktu), karena pelajaran itu
disampaikan pada waktu-waktu tertentu seperti sebelum atau sesudah shalat fardhu yang lima atau pada hari-hari tertentu.
Sorogan, adalah metode pengajaran individual, santri menghadap Kyai seorang demi seorang dengan membawa kitab yang dipelajarinya. Kyai membacakan pelajaran dari kitab tersebut kalimat demi kalimat, kemudian menerjemahkan dan menerangkan maksudnya. Santri menyimak dan mengesahkan (istilah jawa: ngesah), yaitu dengan memberi catatan pada kitabnya untuk menandai bahwa ilmu itu telah diberikan kyai. Adapun istilah sorogan tersebut berasal dari kata sorog (jawa) yang berarti menyodorkan, maksudnya santri menyodorkan kitabnya dihadapan kyai, sehingga terkadang santri itu sendiri yang membaca kitabnya dihadapan kyai, sedangkan kyai hanya menyimak dan memberikan koreksi bila ada kesalahan dari bacaan santri tersebut.
Beberapa pesantren dalam perkembangannya, disamping mempertahankan sistem tradisionalnya juga menggunakan sistem madrasi, baik sebagai basis pendidikannya ataupun yang bersifat tambahan.
B.    Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Pesantren
Agak sulit untuk mengidentifikasi dan menerangkan kapan dan bagaimana sesungguhnya pesantren itu lahir (baca ada). Studi yang dilakukan oleh para sarjana kadang-kadang belum menemukan titik temu yang dapat dipakai sebagai sumber informasi yang benar-benar
dipercaya mengenai perjalanan kehidupan pesantren. Seperti dikemukakan oleh Geertz sebagaimana dikutip oleh Zamakhsyari Dhofier, bahwa:
"Islam masuk ke Indonesia secara sistematis baru pada abad ke-14, herpapasan dengan suatu kebudayaan besar yang telah menciptakan suatu sistern politik, nilai-nilai estetika, dan kehidupan sosial keagamaan ayang sangat maju, yang dukembangkan oleh kerajaan Hindu-Budha di Jawa yang telah sanggup menanamkan akar yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia[1]
Apa yang dikemukakan Geertz tersebut hanya tentang Islam di kraton­-kraton (pusat kekuasaan) di Jawa, sedangkan yang menyangkut Islam dilingkungan pesantren tidak disinggung sama sekali. Sebenarnya Islam di  pesantren merupakan upaya kelanjutan dari masuknya Islam di Indonesia, khususnya di Jawa, yang dilakukan oleh pedagang Arab sejak abad ke-13. Geertz tidak menyebut tentang Islam di lingkungan pesantren, padahal Islam di lingkungan orang pesantren merupakan akar yang amat kuat yang dibentuk melalui pendekatan yang sangat manusiawi yang disebarkan lewat pengajaran oleh guru dan murid berdasarkan atas kehidupan kekeluargaan.
Sesungguhnya proses terbentuknya pesantren dapat dipastikan sebagai upaya untuk melembagakan kegiatan agama, agar memiliki
posisi dan peran yang berarti dalam menangani dan menanggulangi berbagai permasalahan kehidupan masyarakat.
Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh para pemula penyebar agama Islam yang dilaksanakan melalui kegiatan non formal dengan tatap muka yang kurang terjadwal berubah secara berangsur-angsur menjadi kegiatan yang terorganisasi, terlembaga dalam wujud yayasan-yayasan pendidikan pesantren, dari pesantren dengan sistem pendidikannya yang masih sangat sederhana hingga pesantren yang telah menerapkan sistem pendidikan sebagaimana lembaga pendidikan sekolah atau lebih dikenal dengan sebutan sekolah berasrama (Islamic Boarding School).
1.      Walisongo dan pengaruhnya
Asal-usul pesantren tidak bisa dipisahkan dari sejarah pengaruh Walisongo pada abad ke-15 - 16 di Jawa. Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang unik di Indonesia. Lembaga pendidikan ini telah berkembang khususnya di Jawa selama berabad-abad.[1] Maulana Malik Ibrahim (Tahun 1419 di Gresik) - spiritual father Walisongo-dalam masyarakat santri
Jawa biasanya dipandang sebagai gurunya guru tradisi pesantren di Tanah Jawa.[1]
Walisongo adalah tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Jawa abad ke-15 - 16 yang telah berhasil mengkombinasikan aspek-aspek sekuler dan spiritual dalam memperkenalkan Islam pada masyarakat. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat, Sunan Girl, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. "Wali" dalam bahasa Inggnis pada umumnya diartikan ".saint", sementara "songo" adalah istilah bahasa jawa yang berarti sembilan. Para santri jawa berpandangan bahwa Walisongo adalah pemimpin umat yang sangat saleh dan dengan pencerahan spiritual religius mereka, bumi jawa yang tadinya tidak mengenal agama monotheis menjadi bersinar terang. Posisi mereka dalam kehidupan sosio-kultural dan religius di jawa demikian memikat.
Pada abad ke-15 para saudagar muslim telah mencapai kemajuan pesat dalam usaha bisnis dan dakwah mereka hingga mereka memiliki jaringan di kota­ kota bisnis di sepanjang pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di kota-kota inilah komunitasa muslim pada mulanya terbentuk. Komunitas ini dipelopori oleh Walisongo mendirikan masjid pertama di Tanah Jawa, yaitu masjid Demak. Masjid ini kemudian menjadi pusat
Jawa biasanya dipandang sebagai gurunya guru tradisi pesantren di Tanah Jawa.[1]
Walisongo adalah tokoh-tokoh penyebar agama Islam di Jawa abad ke-15 - 16 yang telah berhasil mengkombinasikan aspek-aspek sekuler dan spiritual dalam memperkenalkan Islam pada masyarakat. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat, Sunan Girl, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. "Wali" dalam bahasa Inggnis pada umumnya diartikan ".saint", sementara "songo" adalah istilah bahasa jawa yang berarti sembilan. Para santri jawa berpandangan bahwa Walisongo adalah pemimpin umat yang sangat saleh dan dengan pencerahan spiritual religius mereka, bumi jawa yang tadinya tidak mengenal agama monotheis menjadi bersinar terang. Posisi mereka dalam kehidupan sosio-kultural dan religius di jawa demikian memikat.
Pada abad ke-15 para saudagar muslim telah mencapai kemajuan pesat dalam usaha bisnis dan dakwah mereka hingga mereka memiliki jaringan di kota­ kota bisnis di sepanjang pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di kota-kota inilah komunitasa muslim pada mulanya terbentuk. Komunitas ini dipelopori oleh Walisongo mendirikan masjid pertama di Tanah Jawa, yaitu masjid Demak. Masjid ini kemudian menjadi pusat
terpenting di Jawa dan memainkan peran besar dalam upaya menuntaskan Islamisasi di seluruh Jawa termasuk daerah­-daerah pcdalaman.          
Bagi  komunitas  muslim, Masjid Demak tentu bukan saja sebagai pusat ibadah   (ritual keagamaan), tetapi juga sebagai wahana pendidikan mengingat  lembaga  pendidikan Islam -lebih dikenal dengan pesantren-pada masa awal ini belum menemukan bentuknya yang final, bahkan masih sangat sederhana. Masjid dan pesantren sesungguhnya merupakan center of execellece yang saling mendukung dan melengkapi dalam membentuk kepribadian muslim. Sesungguhnya pula dakwah dan pendidikan tidak bisa dipisahkan dalam sejarah dan ajaran dasar Islam.
Pendidikan Islam atau juga transmisi Islam yang dipelopori Walisongo merupakan perjuangan brilliant yang diimplementasikan dengan cara sederhana, yaitu menunjukkan jalan dan alternatif baru yang tidak mengusik tradisi dan kebiasaan lokal, serta mudah ditangkap oleh orang awam karena pendekatan­-pendekatan Walisongo yang konkrit realistik, tidak "jlimet" dan menyatu dengan kehidupan masyarakat.
Approach dan wisdom Walisongo agaknya terlembaga dalam satu esensi budaya pesantren dengan kesinambungan ideologis dan kesejarahannya. Kesinambungan ini tercermin dalam hubungan filosofis dan keagamaan antara taqlid dan modeling bagi masyarakat santri. Melalui konsep modeling, keagungan Muhammad SAW, serta kharisma Walisongo, yang dipersonifikasikan oleh para auliya dan kyai, telah terjunjung tinggi dari masa ke masa. Barangkali karena modeling ini pula gagasan pesantren sederhana yang diperkenalkan Maulana Malik Ibrahim mampu eksis dan berekembanng dari abad ke abad sampai kini. Untuk  mengantisipasi dan mengakomodasi persoalan-persoalan sosial keagamaan serta merekrut murid-murid baru, Maulana Malik lbrahim tidak merasa kesulitan dalam mendirikan prototipe pesantren dalam bentuk embrio. Pendirian pesantren ini dibarengi dengan keberhasilan tokoh ini dalam menarik simpati massa, dan melengkapi diri dengan modal materi pribadi yang digunakan untuk dakwah lslamiyyah sebagai "a traveling Muslim merchant" dan guru panutan. Pada siang hari, sang guru membawa anak didik ke sawah dan malam hari mengajarkan mereka ilmu-ilmu dasar seperti membaca A1-Qur'an. Karena rekayasa ini, tokoh ini sering disebut sebagai "the father of early pesantren" di Jawa. Langkah beliau ini kemudian diikuti oleh para wali setelahnya, seperti yang dilakukan oleh Raden Rahmat atau lebih dikenal dengan Sunan Ampel dengan mendirikan pesantren di daerah Kembang Kuning (Surabaya)[1]  sebagai pusat kegiatan dalam mengajarkan dan mendakwahkan
agama[1]. Pesantren ini yang terdokumentasi  dalam Babad Tanah Djawi sebagai awal mula adanya sebuah lembaga yang disebut "pesantren".[2].
Walisongo mendidik adalah tugas dan panggilan agama. Mendidik murid sama halnya dengan mendidik anak sendiri. Pesan mereka dalam konteks ini adalah "sayangi, hormati, dan jagalah anak didikmu, hargailah tingkah laku mereka sebagaimana engkau memperlakukan anak turunmu. Beri mereka makanan dan pakaian, hingga mereka bisa menjalankan syari'at Islam dan memegang teguh ajaran agama tanpa keraguan".
Sedangkan pola hubungan antara santri dan kyai lebih diwarnai oleh ajaran dari kitab ta'lim al-Muta'allim karya Zarnuji, yang dianggap sebagai pedoman etika mencari ilmu yang melibatkan peran kyai.
2.       Masa Kerajaan Mataram
Pada abad berikutnya setelah masa Walisongo, sekitar abad ke-17, lemhaca pcndidikan pesantren semakin mendapatkan posisi di masyarakat, karena penguasa kerajaan saat itu memberikan perhatian besar terhadap pendidikan agama Islam dengan memelopori usaha-usaha untuk memajukan dunia pendidikan dan pengajaran Islam.
Pengaruh Walisongo diperkuat oleh Sultan Agung yang memerintah Mataram dari tahun 1613 sampai dengan 1645, Sultan Agung merupakan penguasa terbesar di Jawa setelah pemerintahan Majapahit dan Demak, yang juga dikenal sebagai Sultan Abdurrahman dan Khalifatullah Sayyidin Panotogomo Ing Tanah Jawi, yang berarti pemimpin dan penegak agama di tanah jawa. Sultan Agung adalah pemimpin negara yang salih dan menjadi salah satu rujukan utama bagi dunia santri. Sultan Agung menjalin hubungan intim dengan kelompok ulama. Bersama mereka, Sultan Agung melaksanakan shalat jum'at dan diikuti dengan tradisi musyawarah dan mendengar fatwa-fatwa keagamaan mereka. [1]
Sebagai wujud besarnya perhatian Sultan Agung terhadap pendidikan Islam, beliau menawarkan tanah pendidikan bagi kaum santri serta menciptakan iklim sehat bagi kehidupan intelektualisme keagamaan hingga komunitas ini berhasil mengembangkan lembaga pendidikan mereka tidak kurang dari 300-an pesantren.
Tanah perdikan, tanah dengan beberapa privileges adalah sebuah lokasi untuk kepentingan kehidupan beragama yang dibebaskan dari pajak Negara. Perkembangan berikutnya menunjukkkan bahwa tanah perdikan meluas menjadi sebuah kampong khusus yang memiliki fungsi keagamaan seperti menjaga
tempat-tempat suci, merawat  dan mengembangkan pesantren serta menghidupkan Masjid.[1]
Pendidikan pesantren yang diselenggarakan pada masa kerajaan Mataram, khususnya masa Sultan Agung, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.       Tingkat pengajian Al-Qur'an, yang terdapat dalam setiap desa. Yang diajarkan meliputi huruf Hijaiyah, membaca  Al-Qur'an, barjanji, Rukun Iman, Rukun Islam. Gurunya Modin.
b.    Tingkat pengajian  Kitab. para santri yang belajar pada tingkat ini adalah mereka yang telah khatam A1-Qur'an. Gurunya biasanya modin terpandai di desa itu, atau didatangkan dari luar dengan syarat-syarat tertentu. Guru-guru tersebut diberi gelar Abah Anom. Tempat belajar biasanya di serambi masjid dan mereka umumnya mondok. Kitab yang dipelajari adalah kitab-kitab dasar, seperti Matan Taqrib, Bidayatul Hidayah. Sistem yang digunakan adalah Sorogan
Tingkat Pesantren Besar. Tingkat ini lengkap dengan pondok dan tergolong tingkat tinggi. Gurunya diberi gelar Kyai Sepuh atau Kanjeng Kyai dan umumnya para priyayi "ulama kerajaan" yang tingkat kedudukannya sama dengan penghulu. Adapun pelajaran yang diberikan pada pondok pesantren tingkat ini pada umumnya berbentuk syarah dan hasyiyah
b.    dalam berbagai disiplin ilmu agama seperti Fiqih, Tafsir, Hadits, llmu Kalam, Tasawuf , Nahwu, Sharaf dan lain-lain.
d.      Pondok Pesantren tingkat Keahlian (takhassus). Pelajaran pada pondok pesantren tingkat takhassus ini adalah bersifat memperdalam sesuatu fan atau disiplin ilmu pengetahuan agama seperti hadits, Tafsir, Tarekat dan sebagainya.[1]
Sejalan dengan proses dinamis ini pendidikan Islam di Jawa masa kerajaan Mataram, khususnya pada masa Sultan Agung, dipandang oleh Mahmud Yunus, sebagai masa keemasan sistem pendidikan Islam abad ke-19."
         3.       Masa Penjajahan
Kemajuan pendidikan dan pengajaran Islam yang pesat pada masa kerajaan  Mataram  rupanya membuat pemerintah kolonial Belanda merasa khawatir. Sebab, dengan majunya pesantren, pada suatu saat akan mengancam kedudukan Belanda. Oleh karena itu, di kalangan pemerintah Belanda, muncul ada dua alternatif untuk memberikan pendidikan kepada bangsa Indonesia, yaitu mendirikan lembaga  pendidikan yang berdasarkan lembaga pendidikan tradisional, pesantren atau mendirikan lembaga pendidikan dengan sistem yang berlaku di Barat waktu itu.
Pendidikan yang diselenggarakan secara tradisional di pesantren menurut pemerintah Belanda terlalu jelek dan tidak mungkin dikembangkan menjadi sekolah-sekolah modern. Oleh karena itu, mereka memilih alternatif kedua yaitu mendirikan sekolah-sekolah sendiri yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan yang telah ada.[1]
Pendidikan Kolonial Belanda ini sangat berbeda dengan pendidikan Islam Indonesia yang tradisional, bukan saja dari segi metode, tetapi lebih khusus dari segi isi dan tujuannya. Pendidikan yang dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda ini khususnya berpusat pada pengetahuan dan ketrampilan duniawi, yaitu pengetahuan umum. Sedangkan lembaga pendidikan Islam lebih ditekankan pada pengetahuan dan ketrampilan yang berguna bagi penghayatan agama.[2]
Tetapi ternyata dengan diselenggarakannya pendidikan oleh pemerintah kolonial Belanda ini justru tidak lebih memberikan keleluasaan pendidikan pesantren yang dikelola orang-orang pribumi (umat Islam). Pemerintah kolonial berusaha menghalang-menghalanginya, terutama dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan kebijaksanaan yang dirasakan cukup menekan kegiatan pendidikan Islam di Indonesia.
Dengan didirikannya lembaga pendidikan atau sekolah yang diperuntukkan bagi sebagian bangsa Indonesia, terutama bagi golongan priyayi dan pejabat, oleh pemerintah kolonial tersebut maka sejak itu terjadilah persaingan antara lembaga pendidikan tersebut dengan lembaga pendidikan pesantren
Meskipun harus bersaing dengan sekolah- sekolah yang diselenggarakan pemerintah kolonial, lembaga pendidikan pesantren tetap eksis dan bahkan mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Jika pada awal abad ke-19, waktu Belanda mulai mendirikan sekolah-sekolah, jumlah pesantren di Jawa hanya sebanyak 1.853 buah, dengan jumlah santri 16.556 orang. Tetapi pada akhir abad ke-19 jumlah pesantren mencapai 14.929 buah dan jumlah santri sebanyak 222.663 orang. [1]
Persaingan yang terjadi tersebut bukan hanya segi-segi ideologis dan cita­cita pendidikan saja, melainkan juga muncul dalam bentuk perlawanan politis, bahkan perlawanan fisik. Hampir semua perlawanan fisik (peperangan ) melawan pemerintah koonial Belanda pada abad ke-19 bersumber atau paling tidak mendapatkan dukungan dari pesantren. Perang-perang besar, seperti Perang Diponegoro, Perang Paderi, Perang Banjar, sampai perlawanan-
perlawanan rakyat yang bersifat lokal tersebar di mana-mana, tokoh-tokoh pesantren atau alumni­-alumninya memegang peranan utama.[1]
Menyaksikan kenyataan yang demikian menyebabkan pemerintah kolonial di akhir abad ke-19 mencurigai eksistensi pesantren, yang mereka anggap sebagai sumber perlawanan terhadap pemerintah kolonial. Oleh karena itu, pemerintah kolonial mulai mengadakan pengawasan dan campur tangan terhadap pendidikan pesantren dengan mengeluarkan ketentuan-ketentuan pengawasan terhadap perguruan yang mengajarkan agama, seperti pesantren dan guru-guru agama yang akan mengajar juga harus mendapatkan izin dari pemerintah kolonial di wilayah setempat.
Sejalan dengan perkembangan sekolah-sekolah Barat yang mulai menjangkau sebagian bangsa Indonesia, pesantren pun mulai mengalami perkembangan yang bersifat kualitatif. Ide-ide pembaharuan dalam Islam, termasuk dalam bidang pendidikan mulai masuk ke Indonesia dan mulai merasuk ke dunia pesantren, serta dunia pendidikan Islam pada umumnya. Ide-ide pembaharuan dalam dunia Islam itu timbul sebagai akibat kemunduran umat Islam dan merajalelanya penjajahan Barat. Umat Islam menyadari akan kelemahan dan ketertinggalannya dari Barat, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi maupun budaya. Olah karena
itu usaha pembaharuan pada umumnya ditekankan pada pembaharuan dalam dunia pendidikan.
Pada garis besarnya ide pembaharuan dlam bidang pendidikan yang berkembang di dunia Islam, bisa digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.       Pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada sistem pendidikan yang berlaku di Barat, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di dunia Barat dipandang sebagai sumber kekuatan. Oleh karena itu kelompok ini mengembangkan sistem dan isi pendidikan Barat.
b.       Pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada ajaran Islam yang murni. Mereka berpandangan bahwa sesungguhnya ajaran Islam sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dn perkembangan peradaban serta ilmu pengetahuan, sebagaimana telah dibuktikan oleh sejarah pada zaman keemasan Islam di masa lalu. Usaha pembaharuan pendidikan bagi mereka harus kembali kepada sumber ajaran Islam yang murni Al-Qur'an dan A1­-Sunnah, yang tidak pernah membedakan antara agama dan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh terpisah dari Islam. Pendidikan harus juga mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagimana yang dikembangkan oleh Barat.
c.         Gerakan pembaharuan pendidikan yang berorientasi pada kekuatan-kekuatan dan latar belakang sejarah bangsa
masing-masing. Dengan memperbaiki dan mengembangkan apa yang ada, dengan menghilangkan kelemahan – kelemahannya, serta memasukkan unsur-unsur baru (ilmu pengetahuan dan teknologi)         diharapkan akan membawa kemajuan bagi bangsa yang bersangkutan.
Ketiga pandangan tersebut, nampaknya mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dan pembaharuan pesantren dan sistem pendidikan Islam di Indonesia menjelang abad ke-20. Sistem penyelenggaraan sekolah-sekolah modern klasikal mulai masuk ke dunia pesantren.
Sementara itu, di beberapa pesantren mulai memperkenalkan sistem madrasah, sebagaimana sistem yang berlaku di sekolah-sekolah umum, tetapi pelajarannya dititik beratkan pada pelajaran agama saja. Kemudian pada pcrkembangan berikutnya, madrasah-madrasah yang semata-mata bersifat diniyah berubah menjadi madarasah-madrasah yang mengajarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan umum.
4.      Masa kemerdekaan dan Pembangunan 
Pesantren, dalam perjalanan sejarahnya sejak masa kebangkitan nasional hingga masa perjuangan kemerdekaan, senantiasa tampil dan berpartisipasi aktif. Oleh karena itu, setelah Indonesia mencapai kemerdekaannya, pesantren masih mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia. Ki Hajar Dewantoro yang dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional dan sekaligus Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI yang pertama menyatakan bahwa pondok pesantren merupakan dasar pendidikan nasional, karena sesuai dan selaras dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.[1]
Sejak awal kehadiran pesantren dengan sifatnya yang lentur ternyata mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat serta memenuhi tuntutan masyarakat. Begitu juga pada masa kemerdekaan dan pembangunan, pesantren mampu menampilkan dirinya berperan aktif mengisi kemerdekaan dan pembangunan, terutama dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Meskipun demikian, pesantren juga tidak luput dari berbagai kritik terhadap kelemahan sistem pendidikannya, dengan manajemen tradisional. Tetapi beberapa pesantren dapat segera mengidentifikasi persoalan ini dan melakukan berbagai inovasi untuk pengembangan pesantren. Disamping pengetahuan agama
Islam, diajarkan pula pengetahuan umum dan ketrampilan (vocational) sebagai upaya untuk memberikan bekal tambahan kepada santri agar selepas mereka dari pesantren dapat hidup mandiri dan mapan ditengah-tengah masyarakat. Beberapa pesantern juga telah menggunakan sistem klasikal dengan saran dan prasarana pengajaran sebagaimana yang ada di sekolah-sekolah umum. Bahkan ada juga pesantren yang lebih cenderung mengelola dan membina lembaga pendidikan. formal, baik madrasah atau sekolah umum mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi.
Transformasi kelembagaan pondok pesantren ini meng-indikasikan terjadinya keberlangsungan dan perubahan dalam sistem pondok pesantren. Dalam konteks ini, pesantren disamping mampu terus menjaga eksistensinya juga sekaligus bisa mengimbangi dan menjawab perubahan dan tuntutan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa tradisi pesantren memiliki kelenturan budaya yang memungkinkannya bisa tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Penting ditegaskan di sini bahwa transformasi tersebut pada kenyataannya tiak menggeser ciri khas dan sekaligus kekuatannya sebagai lembaga pendidikan Islam.
Demikianlah pesantren yang telah ada di Indonesia sejak dua abad lalu tidak mengalami penurunan peran. Bahkan justru semakin eksis dan diminati masyarakat. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan
jumlah pesantren dalam tiga dasa warsa terakhir, sejak tahun 1970-an. Data Departemen Agama, misalnya, menyebutkan pada 1977 jumlah pesantren sekitar 4.195 buah dengan jumlah santri sekitar 677.384 orang. Jumlah tersebut rnenngalami peningkatan bcrarti pada 1981, dimana pesantren berjumlah sekitar 5.661 buah dengan jumlah santri sebanyak 938.397 orang. Pada 1985 jumlah pesantren mengalami kenaikan lagi menjadi 6.239 dengan jumlah santri mencapai sekitar 1.084.801 orang dan pada 1997/1998 Departemen Agama telah mencatat 9.388 buah pesantren dengan santri sebanyak 1.770.768 orang.[1]
Pertumbuhan dan perkembangan pesantren di Indonesia tampaknya cukup mewarnai perjalanan sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Kendatipun demikian pesantren dengan berbagai kelebihannya, tentunya juga tidak dapat menghindar dari kritik terhadap kekurangannya.
Diantara kelebihan pesantren terletak pada kemampuan menciptakan sebuah sikap hidup universal yang merata, yang diikuti oleh semua warga pesantren, dilandasi oleh tata nilai yang menekankan pada fungsi mengutamakan beribadat sebagai pengabdian kepada Sang Khalik dan memuliakan guru sebagai jalan untuk memperoleh pengetahuan agama yang hakiki, yang dikejar adalah totalitas kehidupan yang diridhoi Allah. Sikap hidup
yang demikian terlepas dari acuan-acuan struktural yang ada dalam susunan kehidupan masyarakat di luar pesantren. Hal  ini dapat membuat santri mampu bersikap hidup tidak menguntungkan diri pada lembaga mesyarakat yang manapun.
Sementara kekurangan-kekurangannya antara lain adalah tidak adanya perencanaan yang terperinci dan rasional atas jalannya pendidikan itu sendiri, tidak adanya keharusan membuat kurikulum dalam susunan yang lebih rnudah dicerna dan dikuasai oleh santri (anak didik), tidak adanya pembedaan yang jelas antara hal-hal yang benar-benar diperlukan dan yang tidak diperlukan dalam suatu tingkat pendidikan. Pedoman yang digunakan tidak mengandung nilai-nilai pendidikan, akibatnya adalah tidak adanya landasan filsafat pendidikan yang jelas dan terperinci. [1]
Bagaimanapun keadaan pesantren dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kita mengakui besarnya arti pesantren dalam perjalanan bangsa Indonesia, khususnya Jawa, dan tidak berlebihan jika pesantren dianggap sebagai bagian historis bangsa Indonesia yang harus dipertahankan. Apalagi pesantren telah dianggap sebagai lembaga pendidikan asli Indonesia yang mengakar kuat dari masa pra-Islam.

Rabu, 17 November 2010

Pesantren SUMSEL

Pesantren SUMSEL

Assalamu'alaikum
Nama-Nama Pondok Pesantren Se- Sumatera Selatan
Tahun 2009

1. Kab. OKU Timur

K.Daroni
Pengasuh PP. Raden Fatah
Pasir Putih Suka Negara
OKU Timur

K.Ibnul Mubarok
Pengasuh PP. Nurul A’la
Jatimulyo II Kp.II
OKU Timur

K.Amar Ma’ruf
Pengasuh PP. Subulul Ulum
Ds. V Negeri Agung
OKU Timur

KH.Imam Muarif
Pengasuh PP. Wali Songo
Sido Waluyo OKU Timur

K.A. Junaidi
Pengasuh PP.Mambaul Ulum
Sumbersari
OKU Timur

K.Abdul Mufid
Pengasuh PP. Al Fattah
Sumber Mulyo OKU Timur


K.Syaikhoni
Pengasuh PP. Al Jazuliyyah
Sumber Harapan Ds.2
OKU Timur

KH.Nurudin
Pengasuh PP. Darul Muttaqin
Karang Melati OKU Timur

K.M.Izzudin
Pengasuh PP. Al Amanah
Dsn.III Srikaton
OKU Timur

K.Najamudin
Pengasuh PP. Darul Huda
Lubuk Harjo RT 2 Kp.1
OKU Timur

K.Ilmu Hayat
Pengasuh PP. Annabawy
SS III sriwangi Karang Menjangan OKU Timur

K. Syaikhoni
Pengasuh PP. Darussalamah
Muda Sentosa OKU Timur

K. Umar Afandi
Pengasuh
PP. Darul Falah Al Amin
Sumbersari OKU Timur

K. Syamsuri
Pengasuh PP. Al Ittihad
Sumber Mulyo Kp.1
OKU Timur

Pengasuh
PP. Nurul Ulum
Salak Alom Riang Bandung
OKU Timur

K.M. Solhan
Pengasuh PP. Subulussalam
Sri Wangi OKU Timur

K.Asep
Pengasuh PP. Bustanul Ulum
Wonotirto Sumbersuko
OKU Timur

K. Munif Syah
Pengasuh
PP. Hidayatul Mubtadiin
Nirwana Kp.3
OKU Timur


K. Marzuki
Pengasuh
PP. Raudhatul Istiqomah
Lirboyo Ds.surabaya
OKU Timur

K.M.Abdullloh
Pengasuh
PP. Sabilul Muttaqin
Karang Sari Belitang
OKU Timur

KH.Suhadi Ismail
Pengasuh
PP. Al Istiqomah
Kp. Sumberharjo
OKU Timur

K. Sutaji Yusuf
Pengasuh
PP. Amaliatut Taqwa
Ds Banuayu OKU Timur

K. Abdul Abror
Pengasuh PP. Bahrul Ulum
Tugasari Kr.Nyawa
OKU Timur

K. Imam Baidowi
Pengasuh PP. Al Falah
Sumber Harapan
OKU Timur


K. Imam Juhdi
Pengasuh
PP. Miftahul Huda
Panca Tunggal
OKU Timur

K. Abdulloh Muhnan
Pengasuh
PP. Roudhotul Quran Purwodadi Rt.7 Kp.2
OKU Timur

K. Imam Turmudzi
Pengasuh
PP. Al Ihsan Darussalam
Sumber Jaya
OKU Timur

K. Muchlasin
Pengasuh
PP. Bahrul Ulum
Wonosigro Sidorahayu
OKU Timur


K. Imam Yahya
Pengasuh
PP. Faidlul Barokah
Srimulyo Kp.1
OKU Timur

K. Imam Mawardi
Pengasuh PP. Al jihad
Wonosari Sumber suko
OKU Timur

K. Nurfuadi
Pengasuh PP. Darul Falah
Rejosari OKU Timur

K. Munir Thamrin
Pengasuh PP. Sunan Giri
Taraman SS.III
OKU Timur

Pengasuh
PP. Hidayatussibyan
Sriwangi OKU Timur

K. Imam Tauhid,S.Ag
Pengasuh
PP. Nurul Fatah
Karang Kemiri
OKU Timur
K. Muhlisin
Pengasuh PP. Nurul Falah
Sido Mulyo BK.IX
OKU Timur

K. A. Marzuki
Pengasuh PP. Darussalam
Wono Rejo Sumber Suko
OKU Timur

K. Imam Mashirudin
Pengasuh PP. Darul Mahmud
Sukaraja Kp.III OKU Timur

K. Zainuddin BA
Pengasuh PP. Darussalam
Blok K no.42 Batumarta VI
OKU Timur

K. Romlan Bisri
Pengasuh PP. Al Ikhlas Pemetung Basuki
PT Sapa Pemetung Basuki
OKU Timur

K. Mahfudz
Pengasuh
PP. Miftahul Muqorrobin
Dsn.3 Karang Melati
OKU Timur

K. Kamali
Pengasuh
PP. Salafiyah Al Furqon
Tambak Boyo Kp.3
OKU Timur

K. Wahab Hasbulloh
Pengasuh PP. Al Ihsan
Kali Rejo
OKU Timur

K. Nurwahid
Pengasuh PP. Darul Hikmah
Jl.Bunga Mayang Tumijaya
OKU Timur

K. Asyhad Hasyim
Pengasuh PP. Fathul Ulum
Sri Mulyo Tapus
OKU Timur

K. Hasyim As
Pengasuh PP. Darul Islah
Labuhan Bathin Negeri Agung Jaya OKU Timur

K. Hasyim
Pengasuh PP. Al-Barokah
Sukanegara OKU Timur


KH. Afandi, BA
Pengasuh
PP. Nurul Huda Sukaraja
Jl. Kota Baru Sukaraja
OKU Timur

K. Rohimatulloh
Pengasuh PP. Darul Muttaqin
Trimo Harjo OKU Timur

K. Nurul Falah
Pengasuh PP. Al Falah
Sumber Mulyo
OKU Timur

K. M. Hisyam
Pengasuh PP. Nurul Hasan
SrimulyoOKU Timur

K. Abdul Rohim
Pengasuh
PP. Bulughul Marom
Tawang Rejo OKU Timur

K. Abu Khoiri
Pengasuh PP. Subulul Huda
Pulau Negara OKU Timur

K. Thobroni Hanan
Pengasuh
PP. Nurul Istiqomah
Jl.SDN3 Harjo Mulyo
OKU Timur

K. Ahmad Rumani
Pengasuh PP. Darussalam
Tegal Rejo Pelita Jaya
OKU Timur

K. Imam Mujahid
Pengasuh
PP. Minhajut Tholab
Ploso Rejo Sukanegara
OKU Timur

K. M. Sudirman
Pengasuh
PP. Tahfidzul Quran
Purwodadi
OKU Timur

K. Zainal Fanani
Pengasuh
PP. Salafiyah Al Hikmah
Purwodadi OKU Timur

K. Masur, Z
Pengasuh PP. Nurul Ulum
Bumi Rahayu OKU Timur

K. Harun Munadi
Pengasuh PP. Miftahul Ulum
Trimo Harjo OKU Timur

K. Munir Thamrin
Pengasuh PP. Sirojul Huda
Jaya Mulya OKU Timur

K. Imam Nawawi
Pengasuh PP. Al Khoriyah
Sumber Mulyo
OKU Timur

K. Ahmad Syam
Pengasuh
PP. Bidayatul Hidayah
Sidorejo OKU Timur

K. Imam Syafi’i
Pengasuh PP. At Taqwa
Pahang Asri OKU Timur

K. Abdul Aziz
Pengasuh PP. Darul Falah
Umbul Sari OKU Timur


K. Amirul Mukminin, S.Ag
Pengasuh PP. Nurul Chalik
Baturaja Bungin
OKU Timur

K. Makmun Maksum
Pengasuh PP. Hidayatussalam Al Munawaroh
Sarwo Dadi BK.XII
OKU Timur

K. Umar Habibi
Pengasuh PP. Maryam Murait
Kota Baru Martapura
OKU Timur

K. M. Solhan Habib
Pengasuh PP. Al Marzuki
Ds. Perjaya Martapura
OKU Timur

K. Hamid
Pengasuh
PP. Hidayatul Mubtadiin
Negri Pajuan BP.Peliyung
OKU Timur


K. Ahmad Mu’arif
Pengasuh PP. Darus Salam
Sumedang Sari Sumber Mulyo OKU Timur

K. Hasyim Sugandi
Pengasuh PP. Sunan Ampel
Sumber Agung Buay Madang
OKU Timur

K. Zainuri
Pengasuh PP. Raudhatul Hikmah
Tanjung Mas Buay Madang
OKU Timur

K. Marzuki
Pengasuh PP. Nurul Jihad
Sukaraja Buay Madang
OKU Timur

K. M. Ghufron Munir
Pengasuh PP. Darul Mukomah
Sumedang Sari Sumbermulyo
OKU Timur

K. Husain
Pengasuh PP. Riyadussalamah
Sritata Kurungan Nyawa
OKU Timur

K. M. Amenan
Pengasuh PP. Baitussalam
Pandan Sari Madang
Suku 1 OKU Timur

K.Drs. Ilmi Al Falah
Pengasuh PP. Al Amin
Yoso Winangun Madang
SK 1 OKU Timur

K. Makinuddin
Pengasuh PP. Nurussalam
Sido Gede Belitang
OKU Timur

K. Zainal Abidin
Pengasuh
PP. Manbaul Hikamah
Sumber Suko Belitang
OKU Timur

K. Drs. Badrun
Pengasuh PP. Darul Rohmah
Karang Anyar Belitang
OKU Timur

K. Ibrahim Nur
Pengasuh Miftahul Huda
Karang Indah Semendawai Sk III OKU Timur

K. Abur Dzarim
Pengasuh
Barokah Wali Songo
OKU Timur



2. Kabupaten OKI

Pengasuh
PP. Al Ikhlas
Muara Burnai II
Kab.OKI

K. Daud Denin, BA
Pengasuh
PP. Darul Muttaqin
Jl. Pratu Abraham No.17
Kab.OKI

K. Drs. Busrodin M. Noor
Pengasuh
PP. Di’ayatul Islamiyah
Jl. KH. M. Nour Kab.OKI

K. Yusuf Supria
Pengasuh
PP. Tazkiyatun Nafsi
Cahya Maju Kab.OKI


K. Muhsin Salim
Pengasuh PP. Nurul Hidayah
Kepahyang Kab.OKI

KH. Ali Purnomo
Pengasuh PP. Baitur Rahman
Rantau Durian Kab.OKI

KH. Ali Munawir, S. Ag
Pengasuh PP. Darul Ulum
Sungai Belida Kab.OKI

K. Solokin Al Furqon
Pengasuh
PP. Manba’ul Ulum
Lubuk Makmur Kab.OKI

Pengasuh
PP. Futuhiyyah
Cahya Mas Kab.OKI

K. Muslih Qori
Pengasuh PP. Al-Ishlah
Tulung Selapan Kab.OKI

K. Ahmad Syafi’i
Pengasuh PP. Darul Falah
Lubuk Makmur
Kab.OKI


K. Abdul Mungin
Pengasuh PP. Subulussalam
Jl. Lintas Timur Tebing Suluh
Kab.OKI

KH. Anwar Shodiq, S. IF
Pengasuh PP. As-Shiddiqiyah
Lubuk Seberuk Kab.OKI

KH. Fatkhul Hadi, S.Ag
Pengasuh PP. Nurul Ulum
Muara Burnai II Kab.OKI

K. M. Khoiri, BA
Pengasuh PP. Al-Furqon
Pampangan Kab.OKI

KH. Syamsuddin Nur, S. Ag
Pengasuh PP. An-Nur
Jl. Lintas Timur Tebing Suluh
Kab.OKI

K. M. Sholeh
Pengasuh PP. Sabilussa’adah
Sido Basuki Kab.OKI

KH. Abdulloh Mustofa
Pengasuh PP. Darul Jannah
Jl. Lintas Timur Muara Burnai
Kab.OKI

K. Nurhadi Hizbulloh
Pengasuh PP. Darussalam
Jl. Lintas Timur Tugu Mulyo
Kab.OKI

KH. Habib Mudzakir
Pengasuh PP. Sabilul Muttaqin
Bumi Agung Kab.OKI

K. Harun Rasyid
Pengasuh PP. Mambaul Huda
Suka Maju Kab.OKI

K. Hasan Sudiono
Pengasuh PP. Miftahul Ulum
Kuta Pandan Kab.OKI

K. Rosyidi
Pengasuh PP. Nurul Hidayah
Suka Maju Tebing Suluh
Kab.OKI

K. Muatho’ Zuhdi
Pengasuh PP. Al-Falah
Bumi Agung Kab.OKI

K. Haryanto
Pengasuh PP. Nurul Huda
Sinar Harapan Mulya Teluk Gelam Kab.OKI

K. Sudarto Wahab
Pengasuh PP. Darunnajah
Sumber Agung Kab.OKI

K. Uyen Al Aris
Pengasuh PP. Sabilillah
Jl. Rahman Tauhid Kab.OKI

K. Sukheimi, Lc
Pengasuh PP. Darul Falah
Kemang Indah Mesuji
Kab.OKI

K. Abdul Karim
Pengasuh PP. Darussalam
Kampung Baru Kab.OKI

K. Khumeidi Sulaiman
Pengasuh
PP. Mambaul Hikmah
Sungai Belida Mekar Jaya
Kab.OKI

K. Supriyanto, S.Pd.I
Pengasuh PP. Sholatul Fatikh
Sumber Deras Kab.OKI

K. Muslih
Pengasuh PP. Ubad Bodo
Kerta Mukti Kab.OKI

K. Nasrudin
Pengasuh
PP. Hidayatul Mubtadi’in
Rantau durian Kab.OKI

K. Arifin, S. Ag
Pengasuh PP. Nurul Makrifah
Ulok Tembogo-Jejawi
Kab.OKI

Pengasuh
PP. Nurul Islah
Muara Burnai Kab.OKI

K. Suryani
Pengasuh
PP. Mambaussalam
Sumber Agung Lempuing
Kab.OKI

K. A. Baharudin
Pengasuh PP. Subulussalam
Kerta Mukti Air Sugihan
Kab.OKI

K. Sulaiman
Pengasuh PP. Darunnajah
Margo Baksi Mesuji
Kab.OKI

K. Imam Mansyur
Pengasuh PP. Sabilunnajah
Belian Makmur Mesuji
Kab.OKI

K. Burhanuddin
Pengasuh
PP. Mambaul Ulum
Jaya Bakti Mesuji Kab. OKI

K. M. Qulyubi
Pengasuh PP. Nurul Qolam
Dabuk Rejo Lempuing
Kab. OKI

K. Yuris
Pengasuh
PP. Tauhidul Muchlisin
Suka Pulih Pedamaran
Kab. OKI

K. Toha Jazuli
Pengasuh
PP. Awalul Ihya’ Darul Amanah
Tugu Jaya Lempuing
Kab. OKI


K. Sulaiman Rosyid
Pengasuh PP. Nurul Iman
Lubuk Seberuk Kab. OKI

K. Ali Imron,S.IF
Pengasuh PP. Darussalamah
Mulya guna Kab. OKI

K. Muhlisin
Pengasuh PP. Ariyad Darussalam
Mesuji Kab. OKI


5. Kabupaten Ogan Ilir

K. Suaidi, Abd. Rozi
Pengasuh/Mudir
PP. Darul Iman
Seri Kembang Kab. OI

K. A.Karim Umar
Pengasuh/Mudir
PP. Raudhotul Ulum
Ds. Saka Tiga Kab. OI

Latifah
Pengasuh/Mudir
PP. Masdarul Ulum
Ds. Teluk Kecapi Kab. OI

K.M.Zed Umar
Pengasuh/Mudir
PP. Darul Falah
Seri Tanjung Kab. OI

K. Drs. Romzul Fayat
Pengasuh PP. Darun Najah
Jl. Pembangunan 2 Ds. Bangun
Kab. OI

KH.Drs. Mudrik Qori’
Pengasuh PP. Al Ittifaqiah
Jl. Lintas Timur Km.36
Kab. OI

KH. Ahmad Darfa’i
Pengasuh PP. Al-Barokah
Jl. Merdeka Tanjung Batu CB
Kab. OI

KH. Zen Nawawi
Pengasuh/Mudir
PP. Amjaiyah
Tanjung Batu Kab. OI

K. Marzuki
Pengasuh/Mudir
PP. Inayatulloh
Limbang Jaya Kab. OI


K. Suud Sahmad
Pengasuh/Mudir
PP. Nurul Hilal
Senuro Kab. OI

K. Joko Santoso
Pengasuh/Mudir
PP. Darussalam
Seri Kembang Kab. OI

K.M. Sholeh Amin
Pengasuh/Mudir
PP. Tarbiyatul Islamiyah
Limbang Jaya Kab. OI

K. Drs. Sazili Idah Anwar
Pengasuh PP. Nurul Islam
Jl. KH. Anwar Seri Bandung
Kab. OI

K.M. Syafi’i
Pengasuh/Mudir
PP. Raudhotul Quran
Payaraman Kab. OI


K.Drs.Amir Hamzah
Pengasuh PP. Istiqomah
Lorok Kab. OI


Istifadah Rosyad
Pengasuh PP. Nurul Yaqin
Tanjung Atap Kab. OI

K. Salamun MS
Pengasuh PP. Bahrul Ulum
Suka Mulya Kab. OI



K. Al Mazini H.Jafri
Pengasuh/Mudir
PP. Nurul Syamsiah
Tanjung Pinang Tj.Batu
Kab. OI

K. H. Syafrin ST
Pengasuh PP. Miftahussalam
Tanjung Pinang Tj.Batu
Kab. OI

K. Azmi A.Hadi,S.Ag
Pengasuh/Mudir
PP. Nurul Ulum
Rantau Alai Kab. OI

K. Qusyairi Abror,S.IF
Pengasuh/Mudir
PP. Syafa’atut Tulab
Kab. OI


3. Kabupaten Banyu Asin

K.H. Balian
Pengasuh PP. Nurul Iman
Ds.Ujung Tanjung
Banyu Asin

K.H. M. Husni Thamrin
Pengasuh PP. Qodratulloh
Ds. Langkan Banyu Asin

K.H. M. Mudaris.M
Pengasuh
PP. Sabilul Hasanah
Ds.Purwosari Banyu Asin

K. Alwy Habsi
Pengasuh Pp. Ar Riyadh
Ds.Kayuara Kuning
Banyu Asin

K. Hendra Zainuddin, M.Pd.I
Pengasuh PP. Inayatulloh
Ds. Gasing Laut
Banyu Asin



K. Chalim Sayuti
Pengasuh
PP. Nurul Muhajirin
Ds. Suka Tani Banyu Asin

K.Drs. Budiman
Pengasuh
PP. Aqu-lu Elmuqofa
Sukajadi Banyu Asin

K. Amirul Mujtahidin, S. Ag
Pengasuh PP. Hidayatulloh
Kel. Kenten Laut
Banyu Asin

K.Drs.Solihin Hasibuan,M.Pd.I
Pengasuh PP. Izatuna
Ds.Gasing Banyu Asin

K.M. Mudhofar
Pengasuh PP. Darul Ulum
Ds.Kumbang Permata
Banyu Asin

K.Idrus Hasmi
Pengasuh PP. Nurul Hikmah
Ds. Cinta Manis Baru
Banyu Asin



K.Drs. Asep Syaiful Adha
Pengasuh PP. Al Wasilah
Ds. Nusa Makmur
Banyu Asin

K. Mubani
Pengasuh PP. Al Akbar
Ds. Sido Mulyo Banyu Asin

K. Najamudin M. Thohir
Pengasuh PP. Babul Ulum
Jl.Sabar Jaya Maryana
Banyu Asin

K. M. Ma’shum
Pengasuh PP. Al Hikmah
Jl.PLg-Jambi Km.69 Betung
Banyu Asin

K. Husnul Huda
Pengasuh PP. Al Fattah
Dsn. Bukit Banyu Asin

K. Edi Efendi
Pengasuh PP. Miftahul Ulum
Jl. Sinta LK.II Banyu Asin





K. Ahripan
Pengasuh PP. Darud Da’wah Wal Irsyad
Ds. Tirta Kencana
Banyu Asin

K. Daman Huri
Pengasuh PP. Hidayatulloh
Ds. Tanjung Marbu
Banyu Asin

K. M. Zen
Pengasuh PP. Nurul Ihsan
Ds. Sungai Dua Banyu Asin

K. Ihwanul Muslimin, LC
Pengasuh PP. Darussakinah
Ds. Sungai Pinang
Banyu Asin

K.Drs. Sya’roni
Pengasuh PP. Al Khoiriyah
Ds. Timbul Jaya
Banyu Asin

K.Edi Sunani
Pengasuh PP. Darul Abror
Ds. Tirta Harja Banyu Asin



K.M. Roba’I Irsyad
Pengasuh PP. Al Futuhiyah
Ds. Daya Utama
Banyu Asin

K. Nasihin
Pengasuh PP. Raudhotul Ulum, Ds. Daya Makmur
Banyu Asin

K. Munandar
Pengasuh PP. Al Hikmah
Ds. Argomulyo
Banyu Asin

K. M. Yusuf
Pengasuh PP. Ulil Albab
Ds. Tirta Harja
Banyu Asin

K. Drs. Sunendi Sarmadi
Pengasuh PP. Assanadiyah
Ds. Tanjung Baru
Banyu Asin

K. Ali Mahmudi
Pengasuh PP. Darul Ulum
Ds. Sumber Mulyo
Banyu Asin


K. Bahruddin Khumeidi,S.Pd.I
Pengasuh PP. Darul Muttaqin
Ds. Dana Mulya Banyu Asin

K. Hadrawi
Pengasuh PP. As-Salam
Ds. Penuguhan Banyu Asin

K. M. Jazi
Pengasuh
PP. Hidayatul Muktadin
Ds. Majatra Banyu Asin

K. Asy’ad
Pengasuh
PP. Salafiyah As Syafi’iyah
Ds. Muara Padang Banyu Asin

K.Sulaiman Rasyid
Pengasuh PP. Darussalam
Ds. Sri Mulya Banyu Asin

K. Imam Tauhid
Pengasuh PP. Darut Tauhid
Ds. Sholeh Mulya Banyu Asin




K. M. Syaid
Pengasuh PP. Darul Ulum
Ds. Sholeh Jaya Banyu Asin

K. Nur Khoidin
Pengasuh PP. An-Nidhom
Ds. Sido Harjo Banyu Asin

K. Nur Khozin
Pengasuh
PP. Hidayatul Mubtadiin
Ds. Sido Mulyo Banyu Asin

K. Nur Wahid, S.Ag
Pengasuh PP. Miftahul Huda
Ds. Mukti Jaya Banyu Asin

K. M. Sholeh
Pengasuh PP. Bahrul Ulum
Ds. Tanjung Mulya Sari
Banyu Asin

K. Drs. Rosyidin Hasan, M.Pd.I
Pengasuh
PP. Darul Ulumi Syariyyah
Ds. Telang Karya Banyu Asin


K. Nurrohman
Pengasuh
PP. Riyadut Tholibin
Ds. Telang Karya Banyu Asin

K. Mursal Aziz, BA
Pengasuh PP. Al Hidayah
Ds. Muara Telang
Banyu Asin

K. Syakroni
Pengasuh PP. Al Mawaddah
Ds.Telang Karya Banyu Asin

K. A. Sholihin Al Mubarok
Pengasuh PP. Barokatul Qodiri
Ds.Sido Mulya Banyu Asin

K. A. Muhlazim
Pengasuh PP. As Salafiyah
Ds. Suka Damai TJ. Siapi-api
Banyu Asin

Pengasuh
PP. Miftahus Sa’adah
Ds. Nusa Makmur
Banyu Asin

4. Kota Palembang

K. Muhsin,S.Ag
Pengasuh
PP. Arriyad Talang Betutu
Jl. Kolonel Danil Efendi
Palembang

K. As’ad Bakri
Pengasuh
PP. Subulussalam
Jl.KH.Balhi Lr. Banten 11
Palembang

K. Abu Bakar Al Habsy
Pengasuh
PP. Rubath Siwuan
Jl. Seduduk Putih No.49A
Palembang

Hj. Asmawati,SE
Pengasuh
PP. IGM Al Falah
Jl. PSI-Lautan 35 Ilir
Palembang

K. Muhsan S.Ag
Pengasuh
PP. Ar-Rohman
Jl. Tegal Binangun
Palembang

K. Masduki
Pengasuh
PP. Al- Husna
Jl. KH.Azhari 12 Ulu
Palembang

Syarifah Alawiyah Al Habsy
Pengasuh
PP. Putri Az Zahra
Jl. KH. Azhari 12 Ulu BBC.99
Palembang

K. Dr. Agus Azhari
Pengasuh
PP. Al-Amalul Khair
Jl. Lunjuk Jaya
Palembang

K. Drs. Syamsuddin Sadiman
Pengasuh
PP. Nurul Qomar
Jl. Perintis Kemerdekaan
Palembang

K. Lutfi Izudin
Pengasuh
PP. Sultan Mahmud Badaruddin
Jl. Tanjung Api-api
Palembang

K. Noprizal, S.Ag
Pengasuh
PP. Thawalid Sriwijaya
Talang Kemang Palembang

K. Drs. Ridwan Asmad
Pengasuh PP. Al-Firdaus
Jl. Taqwa Sei selincah
Palembang

K. Drs. Sunedi Sarmadi
Pengasuh PP. Assanadiyah
Jl. Simpang Jaya Palembang

Hj. Umi Kalsum
Pengasuh
PP. Jami’atul Khoriyah
Jl. Mayor Zen Lr. Abadi
Palembang

K.H. Nawawi Dencik
Pengasuh PP. Ahlul Qur’an
Jl. Rama Raya Km.10
Palembang

K. M. Indra Hartono
Pengasuh
PP. Roudhotul Iman
Jl. Suwadaya Raya No.1 Rt.5
Palembang

Pengasuh
PP. Al-Hikmah
Jl. SH. Wardoyo No.428
Palembang

K. Umar Aziz
Pengasuh
PP. Rubath Muhibbin
Jl. Lebak Murni Rp.22
Palembang

Marfu’ah
Pengasuh PP. Marfu’ah
Jl. Tunas Harapan No.90
Palembang

Pengasuh
PP. Insanul Fitroh
Jl. Sukarno Hatta
Palembang

Pengasuh
PP. Darul Ulum Al Burhan
Jl. Basuki Rahmad
Palembang

K.Muh. Al Habsy
Pengasuh PP. Ar-Riyadh
Jl. KH. Azhari 13 Ulu
Palembang

K.Drs. Ahmad Syarmudin
Pengasuh
PP. Quran Al KAhfi
Jl. Perindustrian II
Palembang

K. Hendra Zainuddin, M.Pd.I
Pengasuh
PP. Auliya Cendikia
Jl. Tj. Api-api Rt.38
Palembang

K.H. Hendro Karnadi, S. Ag
Pengasuh PP. Jami’atul Quro
Jl. Musi 6 Blok L No. 52 Pakjo
Palembang


6. Kota Lubuk Linggau

K.H. Jalili Thoha
Pengasuh PP. Darussalam
Jl. Nangka RT 16 No. 917
Lubuk Linggau



K. Endang Muhtadin,S.Pd
Pengasuh PP. Mazroilah
Jl. Yos Sudarso
Lubuk Linggau

K.H.Efendi Jofon
Pengasuh/Mudir
PP. Luqmanul Hakim
Jl. Petanang
Lubuk Linggau

K. Darussalam,S.Pd.I
Pengasuh PP. An Najiyah
Jl. Waringin Megang 3
Lubuk Linggau

K.H. A.Bahtiar
Pengasuh PP. Nurun Najah
Jl. Yos Sudarso Lubuk Linggau

K.Drs.Sulthoni
Pengasuh/Mudir
PP. Ittihaadul Ulum
Jl. Malabar No.429
Lubuk Linggau

K.Drs.Wahyudin
Pengasuh PP. Al Furqon
Jl. Junaidi KHR
Lubuk Linggau
K. Feri Irawan
Pengasuh PP. Mafaza
Jl. Kalianda Rt.2 Megang
Lubuk Linggau

K.H.Sueb Tamat
Pengasuh PP. Al Ikhlas
Jl. Yos Sudarso No.86
Lubuk Linggau

K. Munsoeri Adam
Pengasuh PP. Al Azhar
Jl. Depati Said Gg.Pelita
Lubuk Linggau

K.H. Syaiful Hadi,BA
Pengasuh PP. Ar Risalah
Jl. Labter Salimpari
Lubuk Linggau

K.H. Hanan
Pengasuh/Mudir
PP. Hubbul Aitam
Kel. Lubuk Linggau
Lubuk Linggau

K. M. Rusli
Pengasuh PP. Islamic Centre Muhammadiyah
Jl. Raya Rahma
Lubuk Linggau

K. M. Ichwan
Pengasuh PP. Syaifulloh
Jl. Garuda No.3 Rt.5 Lubuk Tani Lubuk Linggau



7. Kabupaten Lahat


Pengasuh PP. Al-Khoiriyah
Desa Pagar Jati Kab. Lahat

K. Syamsul Ma’arif
Pengasuh PP. Islamic Center Lahat
Jl. A.Yani No.1 Kab. Lahat

K. Ridwan Arif, S.Ag
Pengasuh PP. Al-Hikmah
Jl. Trans Palembaya Suka Makmur Kab. Lahat

K. Syarif Hidayatulloh
Pengasuh PP. An-Nur
Sp.2 Marga Mulya
Kab. Lahat




K. Abdul Hamid
Pengasuh PP. Fathul Ulum
Desa Linggar Jaya
Kab. Lahat

K. Junaidi Sanusi
Pengasuh
PP. Ash-Shomadiyah
Jl. Lintas Sumatra Arahan
Kab. Lahat

K. Drs. Ngadimin
Pengasuh
PP. Sabilul Muttaqin
Jl. Trans Palembaja Km.4
Kab. Lahat

K. Khusnuddin Karim
Pengasuh PP. Abdur Rohman
Jl. Motik Bunga Mas
Kab. Lahat

K. M. Khoiruddin
Pengasuh
PP. Al-Ashriyah Nurul Iman
Desa Pagar Ruyung KA
Kab. Lahat




K. Santoso A.Md
Pengasuh PP. Al-Ikhlas
Desa Jambat Genting Tj. Sakti Pumi Kab. Lahat





8. Kota Pagaralam

K. Drs.Deni Priansyah
Pengasuh PP. Al-Azhar
Kel. Karang Dalo Dempo Tengah Pagaralam

K. Drs. Zarzoni
Pengasuh PP. Darul Hikam
Desa Bangun Rejo
Pagaralam

K. Drs. Tohirun
Pengasuh/Mudir
PP. Darul Muttaqien
Desa Tanjung Menang
Pagaralam





8. Kota Prabu Mulih

K. Harun Rasyid
Pengasuh PP. Al-Furqon
Desa Tanjung Rambang
Prabu Mulih

K. Drs. Junial Komar,MM
Pengasuh/Mudir
PP. Modern Darussalam
Jl. Simpang Sindur
Prabu Mulih




6. Kabupaten OKU Induk

K. Syaiful Yani
Pengasuh PP. Bani Zahro
Desa Tungku Jaya
OKU Induk


Pengasuh/Mudir
PP. Miftahul Jannah
Jl. Putri Candi No.05
OKU Induk


K. Ahmad Qosim
Pengasuh PP. Darul Khuldi
Lubuk Macan Sri Mulya
OKU Induk

K. Harmaji
Pengasuh PP. Darul Anwar
Batumarta Unit IV
OKU Induk

K. Sofwan Sihab
Pengasuh PP. Darul Falah
Jl. Rajawali Batumarta II
OKU Induk

Tjik Ami Ahmad
Pengasuh/Mudir
PP. Luqmanul Hakim
Batumarta II OKU Induk

Pengasuh/Mudir
PP. Darul Muttaqin
Jl. Baturaja Prabumulih Kurup OKU Induk

K. Hamami Ikhsan
Pengasuh PP. Al-Islah Nahdotul Muslimin,
Jl. Masjid Al Hijriyah Karya Mu OKU Induk


K. A. Mujahid
Pengasuh/Mudir
PP. Fatimah Al-Islami
Merbau OKU Induk

Pengasuh/Mudir
PP. Al-Falah
Jl. Poros Batumarta
OKU Induk

K. Saiful Rizal
Pengasuh/Mudir
PP. Babussalam
Marga Bakti OKU Induk

K. Ahmad Romadhon
Pengasuh/Mudir
PP. Nuroh Muhammad
Batumarta II OKU Induk

K. Mundir
Pengasuh/Mudir
PP. Al-Ghozali
Batumarta XV OKU Induk

K. Muhsin Ali Syah
Pengasuh/Mudir
PP. Darussalamah
Batumarta XVI OKU Induk


K. Sogiran
Pengasuh PP. Nurul Huda
Batumarta XVI OKU Induk




8. Kabupaten OKU Selatan

K. Thoifur Harun
Pengasuh
PP. Raudhatul Muta’alimin
Desa Gunung Raya
OKU Selatan

K. Imam Sarbini
Pengasuh PP.Al Falah IV
Penantian OKU Selatan

K. Ali Fuad
Pengasuh
PP. Roudhotul Qur’an
Simpang Sender OKU Selatan

K. Somad Jawari
Pengasuh
PP. Al Wustha Assalafi
Gunung Aji OKU Selatan



K. Hasanuji Maliki
Pengasuh PP. Alhidayah
Damar Pura OKU Selatan

K. M. Soleh
Pengasuh
PP. Bustanu Usyaqil Qur’an
Gunung Raya KP. Kiwis
OKU Selatan

K. Ali Ahmad
Pengasuh PP. Al Falah
Rantau Nipis OKU Selatan

K. Usman
Pengasuh PP. Darul Huda
Sido Mulyo OKU Selatan

K. M. Syukur
Pengasuh PP. Darul Ulum
Karet Jaya OKU Selatan

K. Amin Sutardi
Pengasuh PP. Madinatul Ulum
Desa Suka Jaya Ranau
OKU Selatan





K. Sarwo Edi
Pengasuh PP. Al huda
Sifatuhu OKU Selatan

K. Drs. Hasanudin
Pengasuh
PP. Roudhatul Ulum
Kuripan OKU Selatan

K. M. Husain
Pengasuh
PP. Roudhatus Solihin
Penantian OKU Selatan

K.H. Azhari Anwar
Pengasuh PP. Al Anwar
Simpang Sender
OKU Selatan

K. Mansur
Pengasuh PP. Al Hannan
Sindang Danau
OKU Selatan

K.H. Muklas
Pengasuh PP. Nurul Ulum
Bungir Campang
OKU Selatan



12. Kabupaten Muara Enim

K. H. dainawi
Pengasuh PP. Al Harmain
Pulau Panggung Kec.SDL
Muara Enim

K. Rusli .A.Ma
Pengasuh/Mudir
PP.Darut Taklim
Lubukbata Pinang Belari
Muara Enim

K. Afifuddin
Pengasuh/Mudir
PP Darul Ulum
Desa Segamit Muara Enim

K. Silahun
Pengasuh/Mudir
PP. Roudhatun Nasihin
Desa Aremantai Muara Enim

K. H.Iskandar BA
Pengasuh/Mudir
PP.Darussa’adah
Ds. Ari Lintang Muara Enim



K. Syukri Urib
Pengasuh PP. Al Rozi
Tanjnung Dalam Kec. Tanah Abang Muara Enim

K. Aman Rohman
Pengasuh PP.Nurul Qur’an
Betung Kec Abab
Muara Enim

K. Abdul Rosyid
Pengasuh PP. Sabilul Huda
Kencan Kec Rambang
Muara Enim

K. Imam Bukhori
Pengasuh/Mudir
PP. Dhiyaus Sunnah
Karang Agung Kec Lubai
Muara Enim

K. Mahmud Fauzi
Pengasuh/Mudir
PP. Raudhatut Taufiq
Jl.Raya Palembang Jambi Kepur Muara Enim





K. Jasurah
Pengasuh PP.Darul Ikhlas
Ds.Rantau Dedap Kec SDM Ulu Muara Enim

K. Faizal
Pengasuh PP.Darul Ulum
Ds. Datar Lebarkec.SDM Ulu
Muara Enim

K. Faizal Pita
Pengasuh PP. YRT Kepur
Ds. Ujung Tanjung Kec Ujan Mas Muara Enim

K. Sibawaihi
Pengasuh PP. Al Manar
Ds. Sukamenang Kec Gelumbang Muara Enim

K. Maskur
Pengasuh PP. An Nur
Ds. Sumber Rahayu Kec.Rambang Muara Enim

K. M. Sun Haji
Pengasuh PP. Al Amin
Ds. Manunggal Jaya Kec R Dangku Muara Enim

13. Kabupaten Muba

K. Dimyati Mahmudi
Pengasuh PP. Nurul Islam
Sri Maju By Lencir RT.02
Kab. Muba

K. Dani Burniat
Pengasuh PP. Al Falah
Jl. Palembang Jambi No.105
Kab. Muba

K. M. Zainal Arifin
Pengasuh PP. Mambaul Hisan
Jl. Palembang Jambi KM.125
Kab. Muba

K. Kadal Al Rahmat
Pengasuh PP.Guppi Nurul Jadid
Sumber Sari Kab. Muba

K. H.M.Toha
Pengasuh PP. Al Falah
Desa Suka Jaya Kab. Muba

K. Ir. Sugiran
Pengasuh PP.Darul Ulum
Jl. PLG –Jambi KM.212
Kab. Muba


K. Suparjo Idris
Pengasuh PP. Darul Hijrah Walfalah
Tenggulang Baru Kab. Muba

K. H. Mahmudi
Pengasuh PP. Darussalam
Sawit 3 Kab. Muba

KH.Masrur Munsir
Pengasuh PP. Assalam
Jl. Palembang Jambi Dusun IV Kab. Muba

K. Abdul Hadi
Pengasuh?Mudir
PP.Hidayatul Fudhola
Sri Gunung Kab. Muba

K. Bakarudin, S.Ag
Pengasuh PP. Ash Shidiqiyah
Jl. Simpang Rantau Kasih
Kab. Muba

K. Endang Hilwan Yusuf
Pengasuh PP. Nurul Huda
Desa Kasmaran Kab. Muba




K. M. Sohib Al Ikhsan
Pengasuh PP. Asy-Syifa
Jl. Sekayu Muara Enim
Kab. Muba

K. Drs. Darmawan
Pengasuh PP. Arisalah
Jl. Plg Jambi Sungai Lilin
Kab. Muba

K. Roisin, SP
Pengasuh PP. An Nahl
Talang Duku Lais
Kab. Muba

K. M. Munawar
Pengasuh PP. An Nur
Ds. Gajah Mati Sungai Lilin
Kab. Muba

KH. Mujtaba
Pengasuh PP. Sirojul Ulum
Pinang Banjar Sungai Lilin
Kab. Muba

K. Noor Muhammad
Pengasuh PP. Riyadul Aliyah
Ds. Mekar jadi sungai lilin
Kab. Muba


K. Mustaqim
Pengasuh PP. Nazalah Furqon
Ds. Nusa Serasan Kab. Muba

K. Zainudin
Pengasuh PP. Mafatihul Huda
Lubuk Harjo Bayung Lincir
Kab. Muba

K. Anang
Pengasuh PP. Bahrul Ulum
Keluang Kab. Muba

K. Muhammad Mufidh
Pengasuh
PP. Anwarul Mubtadi’in
Mekar Jaya By Lencir
Kab. Muba

K. Hidayatul Mustafidh
Pengasuh PP. Islahul Asrori
Sri Maju Bayung Lincir
Kab. Muba





14. Kabupaten Musi Rawas

K. Drs. Marpian
Pengasuh / mudir
PP. Al Hidayatussalamah
Megang Sakti Dua
Musi Rawas

K. Aminudin
Pengasuh
PP. Hidayatus Sibyan
Jl. Kantor Pos Air Belati
Musi Rawas

K. Sunardi
Pengasuh / mudir
PP. Roudhotut Tolibin
Air Beliti Musi Rawas

K. Abd. Rochim
Pengasuh PP. Miftahul Huda
Desa Kasgoro Terawas
Musi Rawas

K. M. Rusdi / Muhsin
Pengasuh PP. Wali Songo
Trikoyo Musi Rawas

K. Nurhasan
Pengasuh PP. Darussalamah
Deswa Bamasko Musi Rawas

K. M. Husen Said
Pengasuh PP. Al- Mathiriyah
Lintas Sumatera Musi Rawas

K. Imam Maarif
Pengasuh PP. Miftahussalam
Megang Sakti 3 Musi Rawas

K. M. Akrom
Pengasuh / mudir
PP. Madinatul Munawaroh
Sukajaya Musi Rawas

K. Tarya, S.Pd.I
Pengasuh PP. Riyadussholihin
Megang Sakti V Musi Rawas

K. Rifi’an
Pengasuh PP. Bahrul Ulum
Rantau jaya KM.42 Musi Rawas

K. Imam Aspali
Pengasuh PP. Syifaul Janan
Air Satan Musi Rawas

K. Sofwan Syafe’i
Pengasuh PP. Al Barokah
Petrans jaya Musi Rawas


K. Ali Usman
Pengasuh PP. Darussalamah
Desa Marga Sakti Musi Rawas

K. Sujiono
Pengasuh / mudir
PP. Al Ikhlas Sidorejo
Sidorejo Lubuk Tua
Musi Rawas

K. Drs. Isranudin
Pengasuh PP. Babussalam
Jl. Kantor Pos Air Beliti
Musi Rawas

K. Nurkholis
Pengasuh PP. Bustanul Ulum
Karya Mulya Musi Rawas

K. Faisal Abduh
Pengasuh PP. Al Khairiyah
Desa Batugajah Musi Rawas

K. Anwar Musadad
Pengasuh PP. Ash Shidiq
Sukurejo/Giri Yoso
Musi Rawas



K. Purnama Irawan
Pengasuh / mudir
PP. Al Muwahidin Al Islami
Jl. Poros Karang Dapo Sp 3
Musi Rawas

K. Khairudin
Pengasuh PP. Darussyafa’ah
Ds.1 Megang Sakti V
Musi Rawas

K. Imam Maliki
Pengasuh PP. Miftahul Huda
Sumber Dingin Banpres
Musi Rawas

K. M. Karyanto
Pengasuh PP. Miftahul Ulum
Desa Tegal Sari Dusun Tiga
Musi Rawas

K. Suwito
Pengasuh PP. Rahmatullah
Jajaran Baru Iii Megang Sakti Musi Rawas

K. Abu KHoiri
Pengasuh/mudir
PP. Roudhatul Jannah
Tugu Sempurna
Musi Rawas

K. Nur Zaini
Pengasuh/mudir
PP. Al Mujahidin
Ciptodadi Musi Rawas

K. Sa’roni Ahmad
Pengasuh PP. Darul Falah
Muara Kelingi Musi Rawas

K. Abdullah
Pengasuh/mudir
PP. Manarul Huda
Srijaya Makmur
Musi Rawas